Pengantar
Reformasi –demokratisasi— yang bergulir sejak 21 Mei 1998 telah membuahkan kemajuan yang cukup berarti sebagai penopang lahirnya tatanan masyarakat demokratis. Hal itu misalnya ditandai dengan terbukanya kebebasan dalam berorganisasi, berserikat dan menyampaikan pendapat, kebebasan pers, pemilihan umum yang bebas, serta munculnya sistem multipartai yang kompetitif.
Di aras lokal, pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (desentralisasi) untuk menjalankan urusan rumah tangganya sendiri adalah peluang mewujudnya demokrasi yang berbasis pada budaya dan kekuatan lokal.
Namun toh demikian, demokratisasi ternyata tidak berjalan pada jalur yang lurus. Mewujudkan demokrasi ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. Demokratisasi berjalan penuh liku dengan berbagai hambatan dan tantangan yang kerap muncul seiring dengan perjalanannya. Di aras nasional maupun lokal demokratisasi dihadapkan pada tantangan masih memusatnya kekuatan politik, lemahnya daya tawar masyarakat, dan praktik-praktik kekerasan ala militerisme.
Dalam konteks demikianlah gagasan SEKOLAH DEMOKRASI ini muncul. Sekolah Demokrasi diharapkan dapat mendorong demokrasi ke arah yang lebih maju dengan menggunakan berbagai cara yang memungkinkan berjalannya proses-proses yang membuka partisipasi rakyat secara luas. Untuk itu, ada 4 (empat) pilar demokrasi yang perlu diperkuat, yaitu masyarakat sipil, masyarakat ekonomi (pengusaha dan pelaku ekonomi lainnya), masyarakat politik (aktivis parpol dan politisi), serta pemerintah (birokrasi).
Sekolah Demokrasi bukanlah ajang indoktrinasi. Sekolah Demokrasi adalah upaya untuk mendialogkan perspektif demokrasi berdasar pada realita di Kabupaten Tangerang dan terkait juga dengan situasi nasional dan internasional. Dengan demikian demokrasi bukan lagi menjadi sesuatu yang abstrak dan kurang dimengerti, namun menjadi suatu rumusan yang dekat pada kehidupan sehari-hari sehingga pada akhirnya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tujuan
Mendorong, mengembangkan, dan memperkuat konsolidasi demokrasi lokal melalui pintu sekolah demokrasi di kalangan masyarakat sipil, masyarakat politik, negara, dan pasar.
Sasaran
(1) Kaum muda yang selama ini aktif di lingkungan LSM, ormas, media massa dan kampus.
(2) Berbagai kalangan masyarakat (buruh, tani, perempuan, asosiasi desa, pekerja sektor informal, dan lain-lain) yang mengalami marginalisasi dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan daerah dan nasional.
(3) Tenaga muda yang bekerja di lingkungan birokrasi pemerintahan daerah.
(4) Para politisi atau pemuda yang terlibat aktif dalam kegiatan partai politik atau parlemen.
(5) Pengusaha-pengusaha muda yang menggeluti sektor ekonomi (formal-informal).
(6) Para tokoh dari organisasi keagamaan.
Kelas Pelatihan
Aktivitas pertama dari keseluruhan rangkaian Program Sekolah Demokrasi di Kabupaten Tangerang adalah pembelajaran dalam kelas yang kemudian disebut dengan ‘KELAS PELATIHAN’. Kelas pelatihan adalah sebuah media untuk “tahu” dan mendalami wacana demokrasi serta realitas yang selama ini berkembang. Kami yakin bahwa peningkatan kualitas wacana adalah jalan efektif untuk perluasan partisipasi politik menuju masyarakat yang demokratis. Oleh karena itu yang paling penting adalah keikutsertaan dan keaktifan para peserta Sekolah demokrasi dalam berdialog tentang DEMOKRASI, bukan permasalahan administrasi dan struktural.
Materi Pelatihan
1. Analisis Sosial
2. Konsep-konsep Demokrasi
3. Politik dan Sistem Tata Pemerintahan
4. Demokrasi, Pembangunan, dan Bisnis
5. Gerakan Sosial
6. Kebijakan Publik
7. Resolusi Konflik
8. Demokrasi dan Multikulturalisme
9. Demokrasi, Hukum, dan HAM
10. Anggaran Partisipatif
11. Perencanaan Pembangunan Partisipatif
12. Pembangunan dan Tata Ruang Wilayah
13. Metodologi Riset
14. Pengorganisasian dan Advokasi
15. Metode dan Teknik Fasilitasi
Syarat Peserta Pelatihan
(1) Berusia 21 – 40 tahun
(2) Pendidikan formal setingkat SMU
(3) Domisili dan/atau berkarya di Kabupaten Tangerang
(4) Membuat tulisan 2 Hal A4 tentang kebijakan/pelayanan publik di Kabupaten Tangerang
(5) Mempunyai komitmen personal dan profesional terhadap transformasi masyarakat demokratis
(6) Mendapatkan referensi dari
(7) individu atau lembaga
Pelaksanaan Pelatihan
Pendaftaran Tahun ke-2 Pelatihan akan dimulai bulan April 2008. Kegiatan pembelajaran diadakan setiap Sabtu – Minggu , pukul 09.00 – 17.00. Tempat Pelatihan di Sekretariat Sekolah Demokrasi Tangerang.
Suasana pembelajaran dalam Pelatihan telah didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa sehingga memungkinkan suasana dialog dapat berjalan dengan baik.
Narasumber
Dr. Ignas Kleden
Dr. Anita Lie
Dr. Heru Nugroho
Dr. Daniel Sparringa
Arie Sujito, Msi
Sutoro Eko, Msi
Fajrul Falaakh
Rustam Ibrahim
Ratih Harjono
Bambang Hudayana, MA
Arie Dwipayana, Msi
Eric Hiariej, M.Phil
Krisdyatmiko, Msi
Sunaji Zamroni, Msi
Struktur Pengelola
Penanggung Jawab
Arie Sujito (Direktur IRE)
Manajer Program
Sigit Giri Wibowo
Program Officer
Willy Aditya
Staff
Budhi Fahlevi
Wiwik Handayani
Siswaya
Informasi lebih lanjut mengenai Sekolah Demokrasi, hubungi:
Sekretariat Sekolah Demokrasi Kabupaten Tangerang
Ruko Taman Palma Blok F1/15 R
Citra Raya, Cikupa, Tangerang
Kontak : Budhi dan Wiwik
Telp: 021-98494763 / 021-5961198 / 0815-85713184
Reformasi –demokratisasi— yang bergulir sejak 21 Mei 1998 telah membuahkan kemajuan yang cukup berarti sebagai penopang lahirnya tatanan masyarakat demokratis. Hal itu misalnya ditandai dengan terbukanya kebebasan dalam berorganisasi, berserikat dan menyampaikan pendapat, kebebasan pers, pemilihan umum yang bebas, serta munculnya sistem multipartai yang kompetitif.
Di aras lokal, pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (desentralisasi) untuk menjalankan urusan rumah tangganya sendiri adalah peluang mewujudnya demokrasi yang berbasis pada budaya dan kekuatan lokal.
Namun toh demikian, demokratisasi ternyata tidak berjalan pada jalur yang lurus. Mewujudkan demokrasi ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. Demokratisasi berjalan penuh liku dengan berbagai hambatan dan tantangan yang kerap muncul seiring dengan perjalanannya. Di aras nasional maupun lokal demokratisasi dihadapkan pada tantangan masih memusatnya kekuatan politik, lemahnya daya tawar masyarakat, dan praktik-praktik kekerasan ala militerisme.
Dalam konteks demikianlah gagasan SEKOLAH DEMOKRASI ini muncul. Sekolah Demokrasi diharapkan dapat mendorong demokrasi ke arah yang lebih maju dengan menggunakan berbagai cara yang memungkinkan berjalannya proses-proses yang membuka partisipasi rakyat secara luas. Untuk itu, ada 4 (empat) pilar demokrasi yang perlu diperkuat, yaitu masyarakat sipil, masyarakat ekonomi (pengusaha dan pelaku ekonomi lainnya), masyarakat politik (aktivis parpol dan politisi), serta pemerintah (birokrasi).
Sekolah Demokrasi bukanlah ajang indoktrinasi. Sekolah Demokrasi adalah upaya untuk mendialogkan perspektif demokrasi berdasar pada realita di Kabupaten Tangerang dan terkait juga dengan situasi nasional dan internasional. Dengan demikian demokrasi bukan lagi menjadi sesuatu yang abstrak dan kurang dimengerti, namun menjadi suatu rumusan yang dekat pada kehidupan sehari-hari sehingga pada akhirnya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Tujuan
Mendorong, mengembangkan, dan memperkuat konsolidasi demokrasi lokal melalui pintu sekolah demokrasi di kalangan masyarakat sipil, masyarakat politik, negara, dan pasar.
Sasaran
(1) Kaum muda yang selama ini aktif di lingkungan LSM, ormas, media massa dan kampus.
(2) Berbagai kalangan masyarakat (buruh, tani, perempuan, asosiasi desa, pekerja sektor informal, dan lain-lain) yang mengalami marginalisasi dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan daerah dan nasional.
(3) Tenaga muda yang bekerja di lingkungan birokrasi pemerintahan daerah.
(4) Para politisi atau pemuda yang terlibat aktif dalam kegiatan partai politik atau parlemen.
(5) Pengusaha-pengusaha muda yang menggeluti sektor ekonomi (formal-informal).
(6) Para tokoh dari organisasi keagamaan.
Kelas Pelatihan
Aktivitas pertama dari keseluruhan rangkaian Program Sekolah Demokrasi di Kabupaten Tangerang adalah pembelajaran dalam kelas yang kemudian disebut dengan ‘KELAS PELATIHAN’. Kelas pelatihan adalah sebuah media untuk “tahu” dan mendalami wacana demokrasi serta realitas yang selama ini berkembang. Kami yakin bahwa peningkatan kualitas wacana adalah jalan efektif untuk perluasan partisipasi politik menuju masyarakat yang demokratis. Oleh karena itu yang paling penting adalah keikutsertaan dan keaktifan para peserta Sekolah demokrasi dalam berdialog tentang DEMOKRASI, bukan permasalahan administrasi dan struktural.
Materi Pelatihan
1. Analisis Sosial
2. Konsep-konsep Demokrasi
3. Politik dan Sistem Tata Pemerintahan
4. Demokrasi, Pembangunan, dan Bisnis
5. Gerakan Sosial
6. Kebijakan Publik
7. Resolusi Konflik
8. Demokrasi dan Multikulturalisme
9. Demokrasi, Hukum, dan HAM
10. Anggaran Partisipatif
11. Perencanaan Pembangunan Partisipatif
12. Pembangunan dan Tata Ruang Wilayah
13. Metodologi Riset
14. Pengorganisasian dan Advokasi
15. Metode dan Teknik Fasilitasi
Syarat Peserta Pelatihan
(1) Berusia 21 – 40 tahun
(2) Pendidikan formal setingkat SMU
(3) Domisili dan/atau berkarya di Kabupaten Tangerang
(4) Membuat tulisan 2 Hal A4 tentang kebijakan/pelayanan publik di Kabupaten Tangerang
(5) Mempunyai komitmen personal dan profesional terhadap transformasi masyarakat demokratis
(6) Mendapatkan referensi dari
(7) individu atau lembaga
Pelaksanaan Pelatihan
Pendaftaran Tahun ke-2 Pelatihan akan dimulai bulan April 2008. Kegiatan pembelajaran diadakan setiap Sabtu – Minggu , pukul 09.00 – 17.00. Tempat Pelatihan di Sekretariat Sekolah Demokrasi Tangerang.
Suasana pembelajaran dalam Pelatihan telah didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa sehingga memungkinkan suasana dialog dapat berjalan dengan baik.
Narasumber
Dr. Ignas Kleden
Dr. Anita Lie
Dr. Heru Nugroho
Dr. Daniel Sparringa
Arie Sujito, Msi
Sutoro Eko, Msi
Fajrul Falaakh
Rustam Ibrahim
Ratih Harjono
Bambang Hudayana, MA
Arie Dwipayana, Msi
Eric Hiariej, M.Phil
Krisdyatmiko, Msi
Sunaji Zamroni, Msi
Struktur Pengelola
Penanggung Jawab
Arie Sujito (Direktur IRE)
Manajer Program
Sigit Giri Wibowo
Program Officer
Willy Aditya
Staff
Budhi Fahlevi
Wiwik Handayani
Siswaya
Informasi lebih lanjut mengenai Sekolah Demokrasi, hubungi:
Sekretariat Sekolah Demokrasi Kabupaten Tangerang
Ruko Taman Palma Blok F1/15 R
Citra Raya, Cikupa, Tangerang
Kontak : Budhi dan Wiwik
Telp: 021-98494763 / 021-5961198 / 0815-85713184