Salah satu tujuan JANGKAR PILKADA dalam mengawal tahapan Pilkada Kabupaten Tangerang tahun 2008 adalah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat (vooter education) agar lebih memahami makna substantif dari dilaksanakannya Pilkada langsung sebagai sebuah sarana menjaring pemimpin lokal yang berkualitas guna mencapai tujuan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Program vooter education tersebut kemudian di implementasikan salah satu nya melalui DIALOG PILKADA yang mengambil tema: “Bersama wujudkan Pilkada bersih, damai dan berkualitas”. Acara yang digelar pada tanggal 23 November 2007 ini mendapat dukungan penuh dari KPUD Kab. Tangerang. Selain di support KPUD, acara ini juga didukungan oleh LANSKAP, BEM-FAI UNIS Tangerang dan YAPPIKA LIFE.
Dalam dialog yang dimulai pukul 14.00 WIB ini hadir sebagai Narasumber antara lain: Agus Supriadi mewakili KPUD Kab. Tangerang, H.A. Jaini mewakili Timses Pasangan Ismet-Rano, Sudarsono mewakili Timses Pasangan Jazuli-Airin, dan Gatot Yan. S selaku Koordinator Jangkar Pilkada. Sementara Ade Irawan dari ICW bertindak selaku Moderator.
Agus Supriadi dari KPUD Kab. Tangerang menilai Tahapan-tahapan Pilkada Kab. Tangerang telah berjalan sesuai rencana, para kandidat pun dianggap cukup patuh pada mekanisme pilkada yang telah ditetapkan. Sementara untuk masyarakat, dirinya menghimbau para konstituen calon supaya lebih mampu mengendalikan diri agar pilkada tangerang dapat berlangsung sesuai harapan semua pihak.
Sementara Sudarsono yang juga fungsionaris PKS menyampaikan rasa setujunya pada forum-forum dialog seperti ini. Disamping memberikan pendidikan politik pada rakyat, forum seperti ini juga diharapkan dapat mendorong para timses untuk berkompetisi secara sehat dan bersih. Pada kesempatan ini Sudarsono juga mengkritik kandidat yang cenderung telah menabrak rambu-rambu dan etika politik.
H.A. Jaini yang mewakili Timses pasangan incumbent Ismet-Rano menyatakan bahwa sejatinya, Pilkada dapat dijadikan sarana untuk menjaring pemimpin yang memiliki kemampuan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi wilayah. Anggota DPRD Kab. Tangerang dari fraksi Golkar ini juga meminta para timses untuk tidak melakukan black campaign yang dapat memicu kekerasan karena pada prinsipnya seluruh masyarakat Tangerang adalah bersaudara.
Pada bagian lain, Koordinator JANGKAR PILKADA, Gatot Yan. S menilai bahwa para kandidat belum ada yang menunjukkan keseriusannya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat. Hal ini menurut Gatot dapat diukur dari belum adanya satupun kandidat yang memberikan komitmen konkrit bagi pembangunan Kab. Tangerang. “Belum ada satupun kandidat yang berani membuat kontrak politik dengan masyarakat, Janji-janji yang dilontarkan pun masih bersifat umum dan tidak spesifik, contohnya, belum ada kandidat yang berani menyebutkan besaran alokasi APBD untuk sektor pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik lainnya” demikian papar Gatot.
Acara yang dihadiri oleh kalangan pendukung para kandidat, pelajar serta pengurus LSM ini diisi pula oleh tanya-jawab yang agar kritis dan memanas. Sementara di halaman gedung tempat dialog berlangsung, YAPPIKA LIFE menggelar kampanye seputar pelayanan publik. Dalam kesempatan ini, para mahasiswa dari BEM FAI dan Fisip UNIS Tangerang juga menggelar aksi teatrikal yang berisi ajakan kepada KPUD dan Panwas untuk bertindak secara tegas, berimbang dan tidak memihak.
Program vooter education tersebut kemudian di implementasikan salah satu nya melalui DIALOG PILKADA yang mengambil tema: “Bersama wujudkan Pilkada bersih, damai dan berkualitas”. Acara yang digelar pada tanggal 23 November 2007 ini mendapat dukungan penuh dari KPUD Kab. Tangerang. Selain di support KPUD, acara ini juga didukungan oleh LANSKAP, BEM-FAI UNIS Tangerang dan YAPPIKA LIFE.
Dalam dialog yang dimulai pukul 14.00 WIB ini hadir sebagai Narasumber antara lain: Agus Supriadi mewakili KPUD Kab. Tangerang, H.A. Jaini mewakili Timses Pasangan Ismet-Rano, Sudarsono mewakili Timses Pasangan Jazuli-Airin, dan Gatot Yan. S selaku Koordinator Jangkar Pilkada. Sementara Ade Irawan dari ICW bertindak selaku Moderator.
Agus Supriadi dari KPUD Kab. Tangerang menilai Tahapan-tahapan Pilkada Kab. Tangerang telah berjalan sesuai rencana, para kandidat pun dianggap cukup patuh pada mekanisme pilkada yang telah ditetapkan. Sementara untuk masyarakat, dirinya menghimbau para konstituen calon supaya lebih mampu mengendalikan diri agar pilkada tangerang dapat berlangsung sesuai harapan semua pihak.
Sementara Sudarsono yang juga fungsionaris PKS menyampaikan rasa setujunya pada forum-forum dialog seperti ini. Disamping memberikan pendidikan politik pada rakyat, forum seperti ini juga diharapkan dapat mendorong para timses untuk berkompetisi secara sehat dan bersih. Pada kesempatan ini Sudarsono juga mengkritik kandidat yang cenderung telah menabrak rambu-rambu dan etika politik.
H.A. Jaini yang mewakili Timses pasangan incumbent Ismet-Rano menyatakan bahwa sejatinya, Pilkada dapat dijadikan sarana untuk menjaring pemimpin yang memiliki kemampuan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi wilayah. Anggota DPRD Kab. Tangerang dari fraksi Golkar ini juga meminta para timses untuk tidak melakukan black campaign yang dapat memicu kekerasan karena pada prinsipnya seluruh masyarakat Tangerang adalah bersaudara.
Pada bagian lain, Koordinator JANGKAR PILKADA, Gatot Yan. S menilai bahwa para kandidat belum ada yang menunjukkan keseriusannya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat. Hal ini menurut Gatot dapat diukur dari belum adanya satupun kandidat yang memberikan komitmen konkrit bagi pembangunan Kab. Tangerang. “Belum ada satupun kandidat yang berani membuat kontrak politik dengan masyarakat, Janji-janji yang dilontarkan pun masih bersifat umum dan tidak spesifik, contohnya, belum ada kandidat yang berani menyebutkan besaran alokasi APBD untuk sektor pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik lainnya” demikian papar Gatot.
Acara yang dihadiri oleh kalangan pendukung para kandidat, pelajar serta pengurus LSM ini diisi pula oleh tanya-jawab yang agar kritis dan memanas. Sementara di halaman gedung tempat dialog berlangsung, YAPPIKA LIFE menggelar kampanye seputar pelayanan publik. Dalam kesempatan ini, para mahasiswa dari BEM FAI dan Fisip UNIS Tangerang juga menggelar aksi teatrikal yang berisi ajakan kepada KPUD dan Panwas untuk bertindak secara tegas, berimbang dan tidak memihak.